Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK-KANDIS. Pernyataan Dabson alias Sony lewat media online di Riau yang terbit tertanggal 20 Februari 2018 dengan tema "PSSM Persoalan Lahan Masyarakat Sakai Sudah Ada Kesepakatan Dengan PT Ivo Mas Tunggal", menuai kritikan dan kecaman dari Tokoh Masyarakat Kandis.
Kamis 22/02/2018, kepada INVESTIGASINEWS.CO, disampaikan, "Kami tegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh Masyarakat Sakai Kandis di Polda Riau dan DPRD Provinsi pada Senin, 19 Februari 2018 adalah murni dari suku sakai. Dari inisiatif kami sendiri dan tidak ada satu orang pun yang menaungi kami, termasuk saudara Iwandi SH MH, selaku LBH Sakai Riau seperti apa yang di maksud oleh Dabson alias Soni di salah satu media online beberapa hari yang lalu," tutur Sukimin, Salah satu Tomas Sakai Kandis.
Lebih jauh Jhony Syahputra S Sos selaku salah satu tokoh Pemuda Sakai Kandis lainnya, menuturkan, "Tudingan kepada saudara Iwandi cs sebagai biang dari aksi kami pada senin kemarin sebagaimana yang dituduhkan oleh Dabson alias Sony tidaklah benar. Masyarakat Sakai Kandis yang ikut aksi tersebut tidak pernah di iming-imingi atau diberi janji janji kepemilikan mobil baru, rumah baru dan pemberian uang saku dari pihak manapun," jelas Jhony.
Tokoh Masyarakat dan pemuda Sakai Kandis sendiri tidak mengakui keberadaan dan legalitas Persatuan Suku Sakai menggugat PSSM di Kandis yang dinakhodai oleh saudara Dabson alias Soni.
"Surat kuasa pada saudara Dabson alias Sony sudah di cabut oleh masyarakat sakai pada tanggal 04 Februari 2018 yang lalu. Untuk itu kami minta saudara Dabson alias Soni Segera meminta maaf kepada kami masyarakat Sakai dan Iwandi CS, jika tidak terpaksa adat kami ketengahkan juga hukum kami kedepankan," ujar Batin Tio Pati, Bahtiar.
Lebih jauh para Tomas dan Pemuda Sakai Kandis menaruh harapan pada DPRD Komisi A Provinsi dan Pemerintah Provinsi Riau dengan Serius menyelesaikan tuntutan Masyarakat Sakai Kandis.
"Besar harapan kami kiranya pihak pejabat baik DPRD Provinsi Komisi A dan Pemerintah Provinsi Riau untuk sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan ini atau kami akan mengadakan aksi yang lebih besar lagi dibanding aksi pada tanggal 19 Februari 2018 dan menduduki lahan yang kami tuntut tersebut," tutup Batin Singo Majo, Lijal.***pendy
