INVESTIGASINEWS.CO
MINAHASA UTARA – Sekitar puluhan ribu pemuda dan remaja Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dari seluruh Sulawesi Utara dan berbagai daerah lainnya memadati kegiatan akbar Favored Camp 2025.
Perkemahan rohani tahunan ini berlangsung sejak Senin hingga Jumat, 23–27 Juni 2025, dan dipusatkan di Pentecost Camping Ground (PCG), Desa Pinilih, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.
Kegiatan ini menjadi ajang pembinaan iman, pembentukan karakter, serta penguatan relasi antarpemuda GPdI. Ribuan tenda didirikan secara tertib di area perkemahan yang telah disiapkan panitia.
Beragam aktivitas digelar, mulai dari kebaktian kebangunan rohani (KKR), seminar, talk show, hingga lomba dan pembinaan tenda. Semua program dirancang untuk memperkuat kehidupan rohani para peserta serta membangun semangat pelayanan sejak dini.
Ketua Panitia Pelaksana, Pdt. Hanny Awuy, menegaskan bahwa seluruh fasilitas penunjang telah disiapkan secara maksimal.
“Segala kebutuhan peserta telah kami upayakan terpenuhi, termasuk tenda, air bersih, kamar mandi, dan sanitasi. Kami bekerja untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan seluruh peserta,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara turut memberikan dukungan. Melalui Dinas Kesehatan, disiapkan posko kesehatan yang dilengkapi tenaga medis dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah Minut.
Ibadah pembukaan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Majelis Pusat GPdI, Pdt. Dr. Johnny W. Weol, M.M., M.Th., di Auditorium Yial PCG. Momen sakral tersebut membakar semangat seluruh peserta untuk menjadikan perkemahan ini sebagai pengalaman rohani yang mendalam dan tak terlupakan.
Favored Camp 2025 tidak sekadar menjadi ajang berkumpul, melainkan juga momentum strategis untuk mencetak generasi muda gereja yang tangguh secara rohani, sosial, dan moral.
“Ini adalah ruang pembinaan dan pengutusan. Kami ingin mencetak generasi GPdI yang berakar kuat dalam iman dan siap menghadapi tantangan zaman,” ungkap salah satu peserta asal Bolaang Mongondow Raya.
Kegiatan ditutup dengan ibadah syukur dan pengutusan, diiringi tekad bersama untuk terus menjadi terang dan garam di tengah dunia.***d
Reporter: Madlyn Grace Palar