Foto: Pemkab Lembata Mantapkan Arah Pembangunan: Ekonomi Rakyat Jadi Prioritas Lima Tahun ke Depan.
INVESTIGASINEWS.CO
LEMBATA – Pemerintah Kabupaten Lembata di bawah kepemimpinan Bupati P. Kanisius Tuaq, S.P. dan Wakil Bupati Muhamad Nasir, S.Sos., menegaskan komitmen untuk mempercepat pembangunan daerah lima tahun ke depan melalui visi “Mewujudkan Lembata yang Maju, Lestari, dan Berdaya Saing.” Visi tersebut diterjemahkan ke dalam enam misi strategis yang berfokus pada peningkatan ketahanan ekonomi, pembangunan SDM, penguatan keamanan, pemerataan infrastruktur, pembangunan berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan inovatif.
Enam misi ini dijabarkan dalam sembilan prioritas berakronim Lembata Mandiri, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Smart, Tertata, Subur, Unik, dan Prima sebagai peta jalan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
20 Prioritas Unggulan Nelayan – Tani – Ternak
Pemkab Lembata menempatkan sektor nelayan, pertanian, dan peternakan sebagai penggerak utama ekonomi rakyat. Intervensi diarahkan pada:
1. Infrastruktur Pertanian dan Peternakan
Ekspansi lahan, redistribusi lahan, pembangunan jalan usaha tani, bendungan, sumur bor, dan sistem irigasi hingga wilayah pegunungan Uyelewun untuk membuka ruang ekonomi hijau.
2. Sarana Produksi dan Pasca Panen
Subsidi pupuk, benih unggul, pestisida ramah lingkungan, alat mesin pertanian, sarpras peternakan, serta fasilitas pascaproduksi modern.
3. Pengembangan Klaster Pertanian dan Perikanan
Pengembangan sembilan klaster agro, peternakan, dan perikanan dari hulu ke hilir untuk mendorong agroindustri dan agrowisata.
4. Jaminan Pemasaran Komoditas
Pembangunan Bukit Hog dan Bukit Ruminansia, penyediaan sarana ternak, pemasaran digital, hingga pengembangan padang penggembalaan.
5. Hilirisasi Komoditas Unggulan
Pembangunan pabrik pakan, pabrik es, industri garam, tepung ikan, dan pengolahan porang.
6. Food Estate Terintegrasi Botani
Pengembangan kawasan Bobu–Tanjung Leur–Tobotani sebagai sentra jagung, jeruk, garam, sapi, kambing, serta pembibitan jagung unggulan.
7. Pembangunan SPBN
Penyediaan BBM bersubsidi yang tepat sasaran bagi nelayan.
8. Penguatan Usaha Mikro dan Koperasi
Pemberdayaan UMKM sektor pertanian–perikanan–peternakan, pusat oleh-oleh, koperasi desa, serta pelatihan SDM.
9. Penguatan Sektor Pariwisata
Promosi event, pembangunan ruang kreatif, penguatan desa wisata, serta pemulihan situs budaya.
10. Laboratorium Kesehatan Hewan
Menjamin kualitas ternak ekspor dan meningkatkan PAD melalui layanan kesehatan veteriner.
11. Sarpras Perikanan untuk Ekonomi Biru
Pengadaan kapal, alat tangkap ramah lingkungan, tambak ikan, cold storage, dan optimalisasi TPI.
12. Cadangan Pangan & Program SPHP
Stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar, bantuan beras, dan penanganan pasca panen.
13. Peningkatan SDM Pendidikan & Kesehatan
Pembangunan sekolah, beasiswa, tenaga pendidik, tenaga medis, serta penguatan RSUD.
14. Pertanian Organik Menuju Lembata Sehat & Emas 2045
Intervensi pertanian organik, dukungan program makanan bergizi gratis, dan jaminan pemasaran.
15. Ketenagakerjaan dan Pemberdayaan Pemuda
Pelatihan vokasi, BLK, modal usaha purna migran, dan perlindungan tenaga kerja.
16. Perlindungan Perempuan, Anak & Kepemudaan
Penguatan layanan korban kekerasan, RPPA, pembinaan keluarga, dan fasilitas olahraga.
17. Tata Kelola Pemerintahan & Pelayanan Publik
Reformasi birokrasi, penguatan forum daerah, pembangunan kantor, dan pemekaran wilayah.
18. Penataan Kota & Persampahan
Transportasi, drainase, RTH, lampu jalan, pengelolaan sampah, dan taman kota.
19. Infrastruktur Strategis Wilayah
Jalan produksi, listrik desa, air bersih, sampai pelabuhan rakyat Subak Wutun dan Leur.
20. Ekologi Berkelanjutan
Konservasi, ekonomi hijau-biru, embung resapan, inovasi “tebang satu tanam empat,” dan pengendalian tata ruang.
Produksi Ayam Beku Lokal Jadi Sumber PAD Baru
Program strategis Nelayan Tani Ternak (NTT) mulai menunjukkan dampak nyata. Produksi ayam beku lokal meningkat signifikan sehingga menekan ketergantungan impor dari Kupang dan Sikka.
- Kebutuhan ayam beku Lembata: 8.700–14.000 kg/bulan
- November 2025: 15.777 ekor broiler dipelihara 141 peternak di 9 kecamatan
- Target 2026: pemeliharaan 30.000 DOC
Selama ini sekitar Rp 40 miliar uang keluar dari Lembata setiap tahun untuk membeli ayam beku dari luar daerah. Dengan meningkatnya produksi lokal, nilai ekonomi tersebut kini berputar di Lembata.
Capaian dan Prestasi Kabupaten Lembata Tahun 2025
Beberapa capaian penting sepanjang 2025 antara lain:
- Reformasi birokrasi meningkat dari predikat CC ke B, dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan naik dari kategori rendah ke sedang.
- Mempertahankan Opini WTP lima kali berturut-turut.
- Eliminasi penyakit Frambusia dan menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI.
- Terpilih sebagai wakil NTT pada Festival Literasi Perpusnas 2025.
- Penetapan alat musik Tatong sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Implementasi Misi Pembangunan 2025–2029
A. Sektor Peternakan
Pembangunan Bukit Hog, laboratorium kesehatan hewan, padang penggembalaan, rumah potong unggas, peningkatan jumlah peternak, serta pengembangan ayam petelur.
B. Sektor Pertanian
Cetak sawah, ekspansi lahan, bajak lahan, pembangunan pusat jajanan lokal, pengembangan sayur organik, dan pembinaan bawang merah.
C. Sektor Perikanan
Pelatihan nelayan, bantuan kapal dan alat tangkap, pembangunan Kampung Budidaya Merah Putih, serta koordinasi pengembangan garam nasional.
Selain itu Pemkab Lembata juga menjalankan program SPHP, meresmikan bank sampah, pasar murah, bantuan masyarakat adat, beasiswa, peresmian sekolah, dukungan rumah ibadah, hingga pemberdayaan UMKM tenun ikat.
Program 2026: Percepatan Melalui Klaster Unggulan
Pemkab Lembata menargetkan percepatan pembangunan melalui:
- Jagung industri 100 Ha
- Perbenihan jagung komposit, pulut, dan kacang 15 Ha
- Jagung pulut 10 Ha
- Kacang-kacangan di Tanjung Ile Ape
- Pengembangan ternak besar 100 ekor
- Garam 10 Ha
- Pemasaran ruminansia 7.000 ekor
- Pengembangan umbi-sayur
- Hilirisasi pengolahan jagung menjadi pangan lokal dan pakan ternak
Target utama 2026 adalah kemandirian daging ayam beku melalui pemeliharaan 30.000 DOC.
Capaian Kabupaten Lembata Tahun 2024
Meski penuh tantangan, sejumlah indikator makro meningkat:
- Pertumbuhan ekonomi: 2,46% → 3,34%
- PDRB per kapita: Rp 15,73 juta
- Kemiskinan: 24,78% → 24,22%
- Kemiskinan ekstrem: 2,70% → 1,49%
- IPM: 68,95, di atas rata-rata NTT
- Stunting: turun ke 7,90%, peringkat 2 terbaik se-NTT
- Pengangguran terbuka: turun ke 2,18%
- TPAK: 83,53%, peringkat 3 se-NTT.***tvb
Komentar