LSM Reaksi Sumut Pertanyakan Giat Pasar Murah Menjual Beras SPHP Bulog di 23 Kecamatan. Ramly: "Pj.Bupati Langkat Disinyalir Raup Keuntungan Ratusan Juta Rupiah"

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

HU-KRIM


LSM Reaksi Sumut Pertanyakan Giat Pasar Murah Menjual Beras SPHP Bulog di 23 Kecamatan. Ramly: "Pj.Bupati Langkat Disinyalir Raup Keuntungan Ratusan Juta Rupiah"

Selasa, 19 Maret 2024
Foto: LSM Reaksi Sumut Pertanyakan Giat Pasar Murah Menjual Beras SPHP Bulog di 23 Kecamatan. Ramly: "Pj.Bupati Langkat Disinyalir Raup Keuntungan Ratusan Juta Rupiah".

INVESTIGASINEWS.CO
LANGKAT - Saat ini Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Disperindag bekerja sama dengan Bulog menggelar pasar murah di seluruh kecamatan di Kabupaten Langkat. Kegiatan ini dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Dirangkum dari beberapa pemberitaan media online Pj Bupati Langkat M. Faisal Hasrimy, belum lama ini kepada wartawan mengatakan bahwa moment ini dilaksanakan menjelang hari besar keagamaan nasional identik dengan terjadinya harga kebutuhan pokok, dimana hal ini karena sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat.

"Lewat kegiatan pasar murah ini dapat mencapai sasaran sehingga dapat sedikit meringankan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau", ujar Faisal, saat meninjau kegiatan gerakan pasar murah di kantor Camat Sei Lepan, Minggu 10/03/2024 lalu. 

"Alhamdulillah kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di 23 Kecamatan secara maraton. Ini menunjukkan pemerintah hadir ditengah masyarakat. Hari ini kita tunjukkan rasa empati kepada masyarakat, dengan rasa persaudaraan yang hebat ini saya yakin Kabupaten Langkat akan semakin baik," pungkas Faisal.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kadis Perindag Kabupaten Langkat, Ikhsan Aprija, kepada wartawan belum lama ini mengatakan program ini dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga bahan pokok menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu bulan suci Ramadhan, dan di Provinsi Sumatera Utara.

Ditambahkannya, kegiatan ini dilaksanakan di 23 Kecamatan se Kabupaten Langkat dengan masing-masing Kecamatan sebanyak 10 ton, dimana melalui Dinas Perindag yang bekerjasama dengan bulog, beras kemasan 5 Kg dapat di beli warga dengan harga Rp.55.000/ 5kg.

"Untuk diketahui, pasar murah yang diselenggarakan di Langkat ini satu-satunya di Provinsi Sumatera Utara, yang membuka pasar murah di seluruh 23 Kecamatannya," ujarnya.

Terkait pemberitaan tersebut Ramly selaku ketua LSM Reaksi Sumut kepada wartawan saat ditemui, Selasa 19/03/2024 di Stabat mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Kadis Perindag Kabupaten Langkat jika program pasar murah ini hanya dilakukan oleh kabupaten Langkat dan tidak dilakukan oleh kabupaten/ kota lain di Sumatra Utara.

"Hal tersebut dikarenakan tidak ada anggaran kegiatan tersebut yang dianggarkan oleh negara atau pemerintah daerah, dan kegiatan pasar murah di Langkat saat ini hanya berdalih Kegiatan Pasar Murah Menjual Beras SPHP Bulog di 23 Kecamatan. Dan atas kegiatan tersebut Pj.Bupati Langkat kami mesinyalir  melalui kadis perindag Langkat raup Keuntungan Ratusan Jutaan Rupiah", terang Ramly. 

Lebih lanjut Ramly pun mengatakan, bahwa hal itu ia sampaikan berdasarkan hasil investigasi teamnya di gudang Bulog Kecamatan Stabat. 

"Dketahui jika saat ini Beras SPHP BULUG di Pasar Kab Langkat menghilang. Seharusnya beras tersebut beredar di Pasar Pasar Tradisional yang ada di Kab. Langkat namun beberapa Pekan ini menghilang dari Peredaran sehingga masyarakat yang berbelanja ke Pasar merasa kecewa karena ketiadaan Beras tersebut yang harganya sangat menolong masyarakat. Anehnya beras SPHP di gudang bulog Stabat yang berisi 50 kg penuh bertimbun namun tidak ada di Pasar Pasar Tradisional. Ada apa ini?", tanya Ramly. 

Hal ini pun oleh Ramly masih ditelusuri apakah ada permainan, antara Kabulog di Langkat dengan Pemda Langkat. Apabila hal itu terjadi Kepala Cabang Bulog Sumatera Utara dapat menindak tegas oknum- oknum yang nakal dalam hal menyalurkan beras yang dibantu oleh Pemerintah.

"Kami menduga saat ini ada Kebijakan Ka.Bulog di Stabat mengkambing hitam Pasar Murah, untuk mengeruk untung pribadi, sebab harga dasar beras Bulog/kg Rp.10.250 x 10.000 kg (10Ton)= Rp.102.500.000, setiap kegiatan pasar murah. Sedangkan penjualan di pasar murah Rp.11.000/kg x 10.000 (10Ton)= Rp.110.000.000. Jadi setiap Pelaksanaan Pasar Murah mereka mendapat keuntungan Rp.7.500.000 x 23 Kegiatan= Rp.172.500.000,-Hanya bermodalkan Surat Bupati dan Bulog Beras yang sudah ada. Tanpa melibatkan pihak ketiga sebagai pemodal. Seharusnya pemerintah menciptakan ekonomi masyarakat dengan program kerjanya. Bukan azas manfaat. Maka atas peristiwa ini dalam waktu dekat kami akan melaporkan peristiwa ini ke Polda Sumatera Utara", tutup Ramly.***

Pengirim Berita: Ka.Biro Langkat (Subur Syahputra).

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

Bupati Sukiman Hadiri Launching APKASI Otonomi Expo tahun 2025 di jakarta

Foto: Bupati Sukiman Hadiri Launching APKASI Otonomi Expo tahun 2025 di jakarta. INVESTIGASINEWS.CO Rohul - Bupati Rokan Hulu(ro...