INVESTIGASINEWS.CO
Kabupaten Bandung Barat, Padalarang. Selasa 04//08/2020.
Sejumlah warga menolak kebijakan Pemkab Bandung Barat membangun TPS Pasar Tagog Padalarang di bahu jalan.
"Sekarang sudah macet, apalagi kalau para pedagang dialihkan ke bahu jalan, dampaknya akan makin macet", ujar Jendra warga Rw-11 Desa Kertamulya.
Menurut Jendra ada 4 RW yang menolak pengalihan para pedagang pasar di bahu jalan, yaitu RW 11, 12, 13, dan 14. Namun yang paling terdampak itu RW 11 dan 12.
"Sampai kemaren hari Senin memang ada pengukuran sampai magrib di bahu jalan, dengan adanya pasar itu dampak dan imbasnya lebih banyak ke RW 11. Dan sekarang pun kalau memang jalan searah ditutup, pasti larinya ke RW 11 semua akses jalannya", sambung Jendra.
Hingga saat ini katanya, baik Pemerintah KBB dan Pengembang tidak ada sosialisasi terkait penggunaan bahu jalan bagi para pedagang Pasar Tagog.
",Sementara katanya akan ada sosialisasi, tapi sampai sekarang pun tidak ada, masyarakat Kertamulya tidak mau merugi", jelasnya.
Keluhan juga disampaikan Cevi yang juga pengguna jalan Pasar Tagog Padalarang.
Menurutnya Pemerintah KBB sedari awal harus memiliki solusi yang tepat terkait rencana pengalihan para pedagang ke bahu jalan.
"Hal ini untuk mengurangi dampak macet yang dinilai akan merugikan masyarakat. Setiap hari saya lewat sini, pasar didalam saja sudah buat macet, apalagi kalau dibahu jalan dampaknya pasti akan semakin macet mas", ungkap Cevi.
Cevi meminta Pemkab Bandung Barat untuk memikirkan para pengguna jalan, agar aktivitas warga tidak lagi terkendala macet dan bisa kembali normal.
"Harapan kami dari warga, Pemerintah dan Pengelolah Pembangunan Pasar Tagog Padalarang lebih memperhitungkan pengalihan para pedagang pasar. Jadi arus akan lebih cepat untuk menempuh segala arah, karena ini juga akan berpengaruh pada perekonomian", tutupnya.***
Laporan Wartawan Jabar: Heru/Aep
Editor: Redaksi INVESTIGASINEWS.CO