Foto: Wakil Bupati Lembata Cari Solusi Atasi Krisis BBM.
INVESTIGASINEWS.CO
LEMBATA - Masalah bahan bakar minyak (BBM) yang terus menjadi polemik di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, hingga kini belum menemukan titik terang. Untuk mencari solusi atas persoalan tersebut, Wakil Bupati Lembata H. Muhamad Nasir menggelar rapat terbatas bersama sejumlah pihak terkait.
Rapat yang berlangsung di ruang kerja wakil bupati itu dihadiri oleh Asisten III, Sekretaris Daerah Lembata, Kepala Bagian Ekonomi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, Kapolres Lembata, serta para pimpinan empat Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang beroperasi di wilayah Lembata.
Menurut Wakil Bupati Muhamad Nasir, rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil audiensi sebelumnya dengan pihak PT Niaga Fuel Terminal Maumere. Melalui pertemuan ini, pemerintah daerah ingin mendengar langsung keluhan dari pihak APMS mengenai kendala yang dihadapi di lapangan.
“Rapat ini untuk menindaklanjuti hasil audiensi dengan pihak PT Niaga Fuel Terminal Maumere sebelumnya. Kami ingin mendengar secara langsung keluhan dari pihak APMS agar dapat memahami lebih dalam akar persoalannya. Hasilnya akan menjadi acuan untuk menentukan solusi yang tepat,” ujar Nasir.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menyelesaikan polemik BBM yang terjadi, termasuk dalam hal penambahan kuota BBM bersubsidi di setiap APMS demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami berkomitmen mencari solusi terbaik dan memastikan distribusi BBM berjalan lancar serta sesuai kebutuhan pasar,” ucapnya.
Selain itu, Nasir menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua instansi terkait guna menjaga stabilitas pasokan dan harga BBM di wilayah Lembata.
“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan ketersediaan BBM di Lembata tetap stabil dan terjangkau,” katanya.
Kapolres Lembata yang turut hadir dalam rapat tersebut juga menegaskan kesiapan jajarannya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah. “Kami akan membantu penertiban lalu lintas di setiap titik antrean APMS guna menjaga kenyamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Nasir berharap, hasil dari rapat terbatas ini dapat melahirkan solusi konkret dalam mengatasi krisis BBM di Kabupaten Lembata. “Semoga hasil pertemuan ini memberikan solusi terbaik untuk mengentaskan persoalan BBM di Lembata serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya.***tvb
(TV Balawala)