Foto: Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada BAPERIDA KABUPATEN LEBAK.
INVESTIGASINEWS.CO
LEBAK – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak dinilai perlu mendapat evaluasi serius pada tingkat pelaksana. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Baperida Lebak, H. Pariono, S.Si., MAP, saat ditemui awak media di ruang kerjanya.
“Program MBG di Kabupaten Lebak harus dievaluasi menyeluruh di tataran pelaksana,” ujar Pariono, 2025.
Ia mengungkapkan, berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) timnya di dapur MBG Kecamatan Cibadak, ditemukan alat-alat masak dan bahan pangan yang terkontaminasi limbah. Kondisi tersebut membuat kebersihan pangan yang akan disajikan diragukan layak dikonsumsi.
Pariono menyarankan agar Pemerintah Provinsi Banten mencontoh teknis pelaksanaan program serupa di Jawa Barat. Di provinsi tersebut, bantuan diberikan langsung kepada orang tua peserta didik sebesar Rp15.000 per hari. Guru kelas kemudian memeriksa menu yang disajikan apakah sesuai dengan ketentuan gizi. Ia juga menambahkan, wadah makanan sebaiknya diseragamkan dengan kotak plastik berwarna merah putih.
“Saya yakin kalau uangnya diberikan kepada orang tua peserta didik, insyaallah mereka akan menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan anaknya,” ucapnya.
Pariono menjelaskan, saat ini terdapat 23 dapur MBG yang terdaftar di Kabupaten Lebak, namun baru 14 yang siap beroperasi. Ia menilai program MBG berisiko rumit karena terdapat indikasi persaingan tidak sehat antarperusahaan penyedia layanan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lebak, saya meminta maaf kepada seluruh warga apabila program MBG ini menimbulkan keresahan keluarga dan masyarakat terkait kesiapan teknis di lapangan,” katanya.
Ia berharap pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Banten segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG di tingkat pelaksana.***f
(@Farid – Kaperwil Banten)