Foto: Tour de Siak Tidak Memberi Dampak Apapun Kepada Warga Siak, Masyarakat Minta Tidak Usah Dilanjutkan.
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK - Warga Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya menilai even balap sepeda Tour de Siak tak relevan lagi untuk diselenggarakan. Sebab dari even itu juga tidak memberi dampak sedikitpun terhadap masyarakat.
Hal itu disampaikan Ngatino, warga Kampung Jatibaru, Bungaraya dalam sesi dialog saat kampanye calon bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin di kediaman Syafii, Senin (11/11/2024) malam.
Ngatino menyampaikan aspirasinya untuk menghentikan Tour de Siak jika Irving nanti terpilih sebagai Bupati Siak.
"Pak, kami semua doakan supaya bapak Irving terpilih. Cuma kami minta even-even yang buang-buang duit itu ditiadakan saja, Pak. Karena itu juga tidak ada pengaruh buat kami masyarakat kecil," katanya kepada Irving.
Di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang sulit, even itu tetap diselenggarakan oleh pemerintah, warga menilai even itu hanya komoditas pencitraan bagi pimpinan daerah saat ini.
"Kami warga Kecamatan Bungaraya ini hampir semua petani, Pak. Banyak permasalahan pertanian yang harusnya diselesaikan tapi malah kegiatan menghamburkan uang yang dikerjakan, gak ada gunanya, Pak. Lebih bagus bangun jalan di perkebunan atau persawahan kami supaya distribusi hasil panen kami lancar," ujar Ngatino.
Ngatino mengeluh masalah infrastruktur jalan kampung yang masih dalam kondisi rusak, warga mengaku hampir tiap tahun mengusulkan ke pihak pemerintah kampung dan kabupaten untuk ditingkatkan lagi, namun hingga kini belum ada respon.
Menanggapi itu, Irving menyampaikan akan mengevaluasi dan mengkaji ulang kegiatan Tour de Siak ini jika nanti diberi amanah menjadi bupati. Ia menyadari penyelenggaraan even itu kurang relevan untuk diadakan, karena TdS sudah bergeser dari tujuan awalnya.
Irving, mantan Kepala Dinas PU Siak itu sedikit bercerita soal awal mulanya diselenggarakan Tour de Siak pada masa kepemimpinan Bupati Syamsuar. Kala itu Riau ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2012 dan Siak kebagian sebagai venue balap sepeda. Usai PON, pimpinan saat itu mencetus ide supaya balap sepeda tetap berlanjut karena melihat Siak sukses menjadi penyelenggaraan balap sepeda saat itu.
Pada awalnya, Tour de Siak mampu menarik perhatian masyarakat baik dalam maupun luar negeri sehingga banyak yang berkunjung ke Kabupaten Siak.
Tour de Siak sempat dihentikan akibat Covid-19, kembali diselenggarakan pada 2022 pasca wabah. Akan tetapi justru gaungnya Tour de Siak semakin berkurang, tak lagi berefek bagi pelaku UMKM, jumlah wisatawan juga tak signifikan, bahkan untuk meramaikan even itu Pemkab Siak mengundang pebalap sepeda luar dan dalam negeri yang akomodasi keseluruhan ditanggung pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata. Pada 2023 lalu Tour de Siak menelan anggaran senilai Rp2,3 miliar dari APBD Siak.
"Saya juga merasa bahwa even itu mungkin sudah tak relevan untuk diadakan, jika nanti kami yang memimpin mungkin itu tidak lagi digelar. Kami komitmen prioritaskan pembangunan yang betul-betul menyentuh langsung ke masyarakat. Lebih baik dialokasikan anggarannya ke infrastruktur jalan, pengembangan UMKM di kampung-kampung sehingga perekonomian masyarakat meningkat," ujar Irving.
Irving mencatat semua aspirasi yang disampaikan masyarakat kecamatan Bungaraya. Jika diberi amanah memimpin Kabupaten Siak ke depan, ia berkomitmen untuk mengurai permasalahan yang dikeluhkan warga untuk diselesaikan satu per satu dari hulu hingga persoalan hilirnya.***d.w
Liputan Khusus INVESTIGASNEWS.CO