INVESTIGASINEWS.CO
Kota Bitung - Seorang oknum mantan wartawan yang sudah stop pers sejak bulan Maret di media investigasinews.co diduga melakukan pungli kepada pengusaha penjual minyak yang berada di Kelurahan Manembo-nembo Tengah, Kecamatan Matuari, Kota BitungBitung, Sulut.
Menurut keterangan pemilik yang berinisial MM, dirinya dimintai uang oleh seorang oknum mantan jurnalis berinisial (DHM) yang mengaku masih bertugas sebagai jurnalis atau wartawan di media tersebut.
Setelah ditelusuri, ternyata memang benar oknum yang mengatasnamakan jurnalis dari Media Investigasinews.co tidak terdaftar di box redaksi.
Terkait hal ini, Pemred investigasinews.co Dwi Purwanto, ketika dihubungi melalui WhatsApp memberikan keterangannya secara tertulis.
"Benar, oknum yang mengatasnamakan wartawan online investigasinews.co tidak ada namanya di box redaksi. Jika yang dilakukannya terindikasi melanggar hukum, laporkan saja,” terang Dwi, Senin (1/7/2024).
Ia juga mengatakan bahwa setiap wartawan investigasinews.co pasti dibekali SK, Surat Tugas dan ID Card Pers, dan namanya tercantum dalam box redaksi.
"Wartawan Investigasinews.co selain dilengkapi surat tugas dan ID Card, juga namanya tertera dalam box redaksi. Bagi yang namanya tidak tertera dalam box redaksi, bukan wartawan investigasinews.co", sambungnya.
Dwi menyampaikan, bahwa media yang dipimpinnya siap bermitra dengan pihak mana pun.
"Memang banyak oknum yang mengatasnamakan media kami. Sekali lagi saya tegaskan sehubungan dengan banyaknya oknum yang mengaku-ngaku wartawan Investigasinews.co yang melakukan penipuan dan pemerasan terhadap berbagai instansi Pemerintah/Swasta/Perorangan. Maka dengan ini kami umumkan bahwa: Siapapun yang namanya tidak tercantum dalam box redaksi, tidak ada hubungan apapun. Bagi yang merasa dirugikan oleh oknum-oknum tersebut, diminta melaporkan kepada Pihak Kepolisian terdekat", tutup Dwi Purwanto, Pemred investigasinews.co dengan tegas.
Sementara, imbauan dari kepala perwakilan Sulut (kaperwil ) David Gosali mengatakan oknum mantan wartawan tersebut sudah sejak dari bulan Maret 2024 sudah STOP PRESS.
"Bagi wartawan yang tidak ada namanya didalam Box redaksi bukan lagi tanggung jawab kami selaku kaperwil Sulut", terang David.