Ini Kata PT. EMP, Terkait Adanya Dugaan Tumpahan Minyak yang Mencemari Selat Lalang-Busur

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

Iklan Semua Halaman | Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px.

HU-KRIM


Ini Kata PT. EMP, Terkait Adanya Dugaan Tumpahan Minyak yang Mencemari Selat Lalang-Busur

Jumat, 12 Mei 2023
Foto: Ini Kata PT. EMP, Terkait Adanya Dugaan Tumpahan Minyak yang Mencemari Selat Lalang-Busur.

INVESTIGASINEWS.CO 
SIAK. SUNGAI APIT - Masyarakat Kampung Lalang-Bunsur mengeluh dan merasa sangat dirugikan dengan adanya tumpahan minyak mentah (Oil Spill) yang berserakan di Selat Lalang-Bunsur yang diduga berasal dari areal operasi pada Kawasan PT. Energi Mega Persada (PT.EMP), beberapa waktu lalu.

Adapun akibat tumpahan minyak mentah yang berserakan tersebut akan mengakibatkan rusaknya lingkungan Selat Lalang-Bunsur atau laut. Selain itu, tentu juga akan menimbulkan banyaknya kerugian bagi warga yang tinggal di pesisir selat, khususnya bagi para nelayan yang mencari ikan di sana. Bahkan efek yang dapat ditimbulkan sudah pasti merusak ekosistem yang ada di dalam selat tersebut baik biota ikan maupun mangrove.

Pasalnya masyarakat dan nelayan beberapa hari setelah berserakannya tumpahan minyak tersebut mengaku kepada awak media sudah sangat susah mendapatkan ikan lagi, tentu akan mematikan perekonomian mereka, karena mereka menggantungkan hidup sebagai mata pencaharian utamanya adalah disektor perikanan tangkap.

"Saat ini semenjak adanya tumpahan minyak yang berserakan sampai ke tepian pantai, kami sudah susah mendapat ikan, bahkan kami yang sering mancing di pelabuhan ini sudah payah dapat ikan pak," ucap salah satu warga Tempatan yang enggan disebutkan namanya kepada haluanriau.com, Kamis 11/05/2023.
Hal senada disampaikan oleh  tokoh masyarakat Kampung Lalang yang juga sebagai Ketua BaPekam Kampung Lalang Abdul Karim  mengatakan bahwa, tumpahan minyak mentah tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu, yang berakibat tangkapan ikan nelayan menurun drastis, bahkan sampai tidak ada ikan yang didapatkan oleh nelayan. 

"Kami sangat menyayangkan terjadinya tumpahan minyak mentah ini, yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu sepertinya penanganannya sangat lambat dari perusahaan. Akibatnya tumpahan minyak sudah sampai ke tepian Pantai Selat Lalang dan membuat ikan turun drastis, bahkan para nelayan sulit dapat ikan," ungkapnya.

Sehubungan tumpahan minyak mentah yang terjadi di Selat Lalang-Bunsur tersebut membuat Direktur Yayasan Ekosistem Zamrud Siak Ahmad Sahid, SH  merasa prihatin dan angkat bicara.

Menurutnya sebagai pemerhati lingkungan, pihaknya sangat prihatin terkait kejadian tumpahan minyak yang terjadi di Selat Lalang-Bunsur ini.

"Kami juga sangat menyayangkan atas lambatnya penanganan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Sebagai mana menurut informasi yang kami dapatkan, bahwa ini adalah areal kerja PT. EMP dengan operator penanggung jawab pekerjaan diduga PT. Imbang Tata Alam," ungkapnya 

Menurut Sahit, sesuai pasal 1 Perpres Nomor: 109 tahun 2006 menyebutkan bahwa, penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut adalah tindakan secara cepat tepat dan terkoordinasi untuk mengatasi penyebaran tumpahan minyak serta melakukan penanggulangan kerusakan dampak lingkungan. 

"Melihat kejadian tersebut kami menduga pihak perusahaan tidak melakukan langkah - langkah yang diamanatkan sesuai Perpres nomor 109 tahun 2006. Juga pihak Perusahaan diduga kuat tidak memiliki kemampuan untuk melakukan penanganan ketika terjadi kebocoran pipa minyak di tengah laut. Untuk itu, kami mendesak agar pihak- pihak terkait, khususnya kementerian ESDM, KLHK dan Kapolri untuk melakukan investigasi dan penyelidikan dalam kasus ini," tegasnya.

"Di samping itu, kami sebagai pemerhati lingkungan juga akan melayangkan surat resmi ke beberapa instansi yang telah kami sebutkan diatas," imbuhnya.

Lebih lanjut Sahid juga mengungkapkan,  adapun kerugian yang diakibatkan oleh tumpahan minyak tersebut tidak hanya berpengaruh pada kerusakan biota laut seperti ikan dan hutan mangrove di pesisir pantai. Sebab komponen minyak tidak dapat larut di dalam air, karena akan mengapung  dan menyebabkan air laut berwarna hitam. 

"Beberapa komponen minyak akan tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batu - batuan pantai, serta komponen hidrokarbon yang bersifat toksik juga  mempengaruhi pada produksi ikan," jelasnya.

Sementara itu, Humas PT EMP Arif ketika dikonfirmasi melalui telpon selulernya  mengatakan bahwa, pihaknya sudah melakukan upaya untuk pembersihan, namun untuk secara teknis dan detilnya, ia mengarahkan untuk menghubungi bagian Tim Media Relation, Hanshardi.

"Kita sudah melakukan upaya untuk melakukan pembersihan dan sampai saat ini masih kita monitor. Namun untuk lebih jelasnya dalam penanganan ini, bapak hubungi Tim kami Media Relation bapak Hansardi, karena beliau yang mempunyai kewenangan dalam penanganan ini," ungkapnya.

Selang beberapa menit kemudian, media mencoba untuk menghubungi Tim Media Relation Hansardi melalui telpon selulernya, ia menjawab akan memberikan jawabnya melalui pesan tertulis (WhatShapp).

Berikut pesan tertulisnya:

PT Imbang Tata Alam berupaya menangani tumpahan minyak (oil spill) di yang tumpah di perairan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Diharapkan dalam beberapa hari ke depan, tumpahan tersebut bisa teratasi. Perusahaan juga mengajak warga setempat untuk membersihkan ceceran minyak yang ada.

Dari data yang dikumpulkan, tumpahan minyak tersebut diketahui pada hari Selasa, 9 Mei 2023, pukul 10.00 WIB. Dari pemeriksaan lapangan, sumber minyak berasal dari kebocoran pada casing conductor ME-03. Setelah sumber kebocoran ditemukan, tim segera melokalisir tumpahan minyak dengan memasang peralatan _oil boom_.
Selanjutnya tim menyusuri daerah sekitar dengan perahu motor untuk mengambil ceceran-ceceran minyak yang ada di permukaan laut. Selain itu, perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti DLHK Kabupaten Siak, seraya melaporkan penanganan yang telah dilakukan.

Perusahaan juga bekerja sama dengan masyarakat setempat dengan menyewa tiga unit perahu motor dari penduduk setempat dan bersama-sama melakukan patroli untuk mengumpulkan ceceran minyak.

Dari patroli yang telah dilakukan, kita berhasil mengumpulkan sekitar 17 liter minyak mentah yang bercampur dengan air. Paralel dengan upaya untuk menutup sumber kebocoran, patroli akan terus dilakukan hingga perairan kembali bersih kembali. Mohon doanya karena saat ini tim lapangan masih berupaya keras mengatasi masalah ini.

Demikian hasil konfirmasi media kepada VP HCS & Government Public Affairs EMP, Reno Ranendra.***Sugianto

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

Oknum Warga Penyegelan Kantor Desa Serapuh Asli, Dilporkan ke Polres Langkat

Foto: Oknum Warga Penyegelan Kantor Desa Serapuh Asli, Dilporkan ke Polres Langkat.  INVESTIGASINEWS.CO Langkat - Kegiatan Penye...