Photo: Para tenaga medis yang tergabung dalam tenaga kerja sukarela (TKS) RSUD Rantauprapat saat melakukan unjukrasa dedan gedung DPRD Labuhanbatu.
INVESTIGASINEWS.CO
LABUHANBATU- Puluhan tenaga medis RSUD Rantau Prapat yang tergabung pada tenaga kerja sukarela (TKS) dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), dan didukung oleh organisasi Kemahasiswaan GMNI Labuhanbatu, Senin (19/09/2022) turun ke jalan berunjukrasa meminta keadilan agar mereka bisa masuk pendataan untuk P3K.
Aksi turun ke jalan ini mendapatkan pengawalan dari Polres Labuhanbatu.
Para tenaga kerja sukarela itu berorasi didepan gedung DPRD Labuhanbatu. Dalam orasinya, para demonstran menuntut agar mereka di masukan ke data best kepegawaian Pemkab Labuhanbatu. Serta meminta agar mereka bisa mengikuti seleksi P3K juga.
Para TKS yang berunjukrasa juga menyinggung tentang carut-marutnya pendataan P3K di Dinas Kesehatan Labuhanbatu, dan di RSUD Rantauprapat.
Salah seorang demonstran, mengatakan bahwa dia telah bekerja di RSUD Labuhanbatu puluhan tahun sebagai tenaga kerja sukarela.
“Dimasa pandemi copid19 saya bertugas di instalasi.gawat darurat copid19. Kenapa saya tidak bisa mengikuti seleksi untuk di angkat menjadi tenaga P3K,” ungkap salah seorang demonstran tersebut.
Dalam aksinya, para demonstran menyuarakan tuntutan sebagai berikut;
Meminta DPRD Labuhan Batu memanggil Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu.
Meminta DPRD Labuhan Batu Melakukan pengawasan terhadap pendataan tenaga Honorer P3K di RSUD Rantauprapat agar tidak terjadi Diskriminasi dan Nepotisme.
Mendesak DPRD Labuhan Batu memperhatikan nasib tenaga kerja honerer dan TĶS di RSUD Labuhan batu.
Serta apabila tuntutan ini tidak di respon para berjanji untuk terus melaksanakan mogok kerja dan tetap berada di Kantor DPRD Labuhan Batu.
Sampai berita ini di kirim ke meja redaksi aksi masih berlangsung.***(Kw)
Pengirim Berita: Kaderwahyu.