Pemkab Siak Keluarkan Surat Edaran Perketat Pengawasan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

Iklan Semua Halaman | Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px.

HU-KRIM


Pemkab Siak Keluarkan Surat Edaran Perketat Pengawasan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Selasa, 28 Juni 2022
Foto: Pemeriksaan pada hewan sapi atas adanya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

INVESTIGASINEWS.CO 
SIAK - Bupati Siak, Alfedri, mengeluarkan surat edaran yang memberlakukan pengetatan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas ternak antar kabupaten/ kota maupun antar provinsi.

Isi surat edaran tersebut melibatkan segenap unsur lintas sektoral dan seluruh perangkat daerah, kepolisian, satuan polisi pamong praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, camat, lurah, penghulu (lurah) se-Kabupaten Siak dan instansi terkait lainnya.

Hal itu agar hewan ternak khususnya sapi, supaya tetap terkontrol dan terpenuhi pemenuhan kebutuhan jelang hari raya idul adha.

Sebelumnya, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Siak mengkhawatirkan adanya belasan sapi kasus positif dan suspek Penyakit Mulut dan kuku (PMK) mempengaruhi harga di pasaran yang kian melambung menjelang Idul Adha karena stok yang berkurang. 

"Untuk Idul Adha jelas berpengaruh karena harga sapi pasti mahal, jumlah kurban juga diprediksi menurun," kata Kepala DPPK Siak, Susilawati, beberapa waktu, di Siak.

Menurutnya saat ini sudah 17 sapi yang dicurigai terkena PMK dengan empat ekor diantaranya sudah dinyatakan positif.

"Data dari Dinas Peternakan Provinsi Riau kan sudah 17 ekor, itu menunjukkan suspek, yang sebenarnya positif itu hanya empat ekor berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi," ujarnya.

Empat ekor sapi yang positif PMK tersebut merupakan hewan ternak di Kampung Maredan, Kecamatan Tualang berjenis sapi lokal.

Terhadap empat sapi itu, dinas melakukan isolasi atau dipisahkan dengan yang sehat. 

Kemudian dilakukan pengobatan untuk antisipasi infeksi sekunder oleh bakteri. Petugas dapat melaporkan dan mengisolasi ternak sakit atau terduga sakit, tidak dipindahkan/diperdagangkan, sebelum dilakukan pemeriksaan. 

Hal lain yang dilakukan adalah vaksinasi, desinfeksi, desinfektisasi, penerapan biosekuriti.***z

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

Silaturahmi Bersama Insan Pers, Kelmi Nyatakan Siap Maju Sebagai Calon Bupati Rohul

Foto; Silaturahmi Bersama Insan Pers, Kelmi Nyatakan Siap Maju Sebagai Calon Bupati Rohul.  INVESTIGASINEWS.CO Rohul - Kelmi Amr...