INVESTIGASINEWS. CO
Tanjung Jabung Barat - Setelah beberapa menit diberitakan melalu media ini, diduga pihak sekolah SMAN 6 Betara langsung mengintruksikan kepada para wali murid untuk mengembalikan bukti pembayaran SPP melalui pesan via WhatsApp grup wali murid SMAN 6 Betara yang dilanjutkan ke Grup kelas.
Dalam pesan yang di kutip tersebut, diintruksikan untuk mengembalikan kartu SPP semester kemarin (2020-2021, red). Dan intruksi itu juga diintruksikan diminta pembubuhan tanda tangan orang tua murid, bagi orang tua wali murid yang tidak datang dalam rapat Komite beberapa minggu yang lalu.
"Bapak/ibu wali kelas minta tolong kasih tau digrup kelas untuk mengembalikan kartu SPP yang semester kemarin karena mau di ganti kartu yang baru. Sekalian yang tidak datang ortu kemarin harap dikembalikan dengan tanda tangan dan kelas di bawahnya" kutipan pesan via WhatsApp, Senin (22/2/2021)
Dengan pesan singkat via WhatsApp ini jelas bahwa ada dugaan praktek pungli iuaran SPP atas nama Komite yang dilakukan pihak sekolah yang nilainya juga sudah di tentukan di dalam kartu SPP sebesar Rp. 60.000,00 yang dijelaskan dalam PP nomor 48 tahun 2008 pada Pasal 55 /(1) wali murid boleh memberikan sumbangan yang sama sekali tidak mengikat atau tidak bernilai sama rata, demikian disampaikan Sirait, Sekjen DPC LSM KPK-RI.
"Peserta didik atau orang tua/walinya dapat memberikan sumbangan pendidikan yang sama sekali tidak mengikat kepada satuan pendidikan secara sukarela di luar yang telah diatur dalam Pasal 52 " kutipan PP nomor 48 tahun 2008 pasal 52.
Sirait, Sekjen DPC LSM KPK-RI Tanjung Jabung Barat, juga menanyakan ada apa dengan pihak SMAN 6 Betara sehingga kartu SPP ini di tarik.
"Ada apa dengan pihak sekolah, apakah itu salah, sehingga SPP itu di intruksikan ditarik untuk di gantikan yang baru. Mengapa mendadak seperti itu?", tanya Sirait.
Ditambahkanya juga dalam tanggapan ini, dirinya tidak akan menarik tuntutannya walaupun sebagian bukti itu akan ditarik pihak sekolah.
"Saya katakan, saya tidak akan menarik tuntutan saya. Mengatas namakan LSM KPK-RI saya akan lanjutkan laporan saya terkait dugaan pungli itu, walaupun kartu SPP sebagai barang bukti akan ditarik pihak sekolah", tegas Sirait.
Terkait intruksi upaya penarikan kartu SPP yang diduga di intruksikan melalui pesan via WhatsApp di grup wali kelas yang diduga berdasarkan intruksi kepala sekolah SMAN 6 Betara yang saat ini belum ada penjelasan dari Kepala Sekolah.
Telah diupayakan oleh wartawan media ini menghubungi Kepala sekolah SMAN 6 Betara melalui via telepon seluler, tapi beberapa kali di telepon tidak ditangapi oleh Kepala Sekolah.
Hingga berita ini diterbitkan Kepala Sekolah belum bisa di hubungi lagi untuk dimintai keterangan lebih rinci terkait dugaan intruksi pengembalian kartu SPP, apakah benar itu intruksi Kepala Sekolah itu sendiri atau ada apa?
Diminta pihak terkait, dalam hal ini dinas pendidikan agar meningkatkan pengawasan dan menyikapi persoalan ini.***
Laporan: Nurdin
Editor: Redaktur INVESTIGASINEWS.CO