Persib Minta Klarifikasi PSSI, Kebijakan Pemotongan Gaji 50%, Dianggap Membingungkan

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

Iklan Semua Halaman | Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px.

HU-KRIM

Persib Minta Klarifikasi PSSI, Kebijakan Pemotongan Gaji 50%, Dianggap Membingungkan

Senin, 13 Juli 2020
INVESTIGASINEWS.CO 
Jabar-Bandung. Senin 13/07/2020.
Pelatih Persib Bandung, Robert Albert meminta PSSI melakukan klarifikasi terkait detail dalam kebijakan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020, Ahad 12/07/2020.

Dalam SK tertanggal 27 juni 2020, PSSI memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih sebesar 50% dari nilai kontrak awal. Penerapan gaji 50% itu pun akan berlaku satu bulan jelang kompetisi musim ini bergulir.

Kebijakan ini diambil PSSI untuk meringankan beban klub dalam membiayai operasional tim saat mengarungi kompetisi di tengah pandemi Covid-19, apalagi dalam lanjutan Liga 1 2020 nanti, kompetisi akan digelar tanpa penonton.

Dengan format ini, klub dipastikan kehilangan pendapatannya dari penjualan tiket pertandingan kandang.

Robert cukup memahami kebijakan pemotongan gaji tersebut, namun dia menilai, ada beberapa detail dari kebijakan tersebut yang masih multitafsir dan membingungkan.

"Sekarang kita punya isu baru, PSSI sudah mengirim pesan baru Juli dan Agustus kita harus lanjut dengan gaji hanya 25%, dan September sampai kedepannya satu bulan sebelum liga dimulai, klub harus membayar gaji sebesar 50% saja, tetapi kalau saya baca benar-benar surat dari PSSI kita tidak dapat 50% saat ini tapi 50% dari total sisanya, dan masih banyak kebingungan tentang surat ini", kata Robert.

Pelatih asal Belanda itu juga  mengatakan, Persib dianggap berspekulasi dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, saat ini pihaknya hanya berharap, federasi segera memberikan penjelasan rinci terkait kebijakan tersebut.

"Kita akan meminta klarifikasi dari PSSI terutama tentang hitungan gaji, sebelum kita memulai ke tahap selanjutnya. Kita sudah ingin berlatih, tapi kita juga masih punya tanggung jawab ke orang-orang yang masih mengandalkan gaji ini dan mereka harus bertahan hidup juga", ungkap Robert.

Robert menyampaikan, Persib ingin memdapatkan keputusan terbaik terkait nasib pemain dan kelanjutan nasib Liga 1 2020, karenanya setelah ada kejelasan, Persib akan kembali menggelar pertemuan untuk menentukan langkah kedepan.

"Kita harus mendapatkan klarifikasi tentang surat dari PSSI dan juga pertitungannya, setelah itu semua selesai, kita bisa kembali bersama lagi untuk meeting dan kita bisa mulai latihan kembali secepatnya, karena kita mau siap untuk Liga yang akan datang", ungkapnya.

Pelatih berusia 65 tahun itu berharap ada kabar baik tentang situasi ini, pasalnya dirinya belum bisa menentukan jadwal latihan sebelum ada penjelasan dari PSSI. Sebagai pelatih, Robert juga merasa ikut bertanggung jawab kepada pemain yang juga mengandalkan gajinya sebagai pendapatan utama.

"Mari kita harap semuanya akan cepat selesai, kita positif saja agar bisa kerja bersama lagi, tapi kita juga harus mengerti dengan keadaan orang-orang yang bergantung dengan gaji bulanan di klub kita. Saya sangat ingin menggelar latihan, saya mau mulai lagi, saya mau jadi bagian dari pertandingan yang indah lagi, dan Liga yang fantantis ini di Indonesia", tutupnya.***

Laporan Kepala Perwakilan Jawa Barat: Nur.
Editor: Redaksi