Dinas Pendidikan Lembata Tanggapi Isu Perilaku Pelajar yang Viral di Media Sosial

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

HU-KRIM


Dinas Pendidikan Lembata Tanggapi Isu Perilaku Pelajar yang Viral di Media Sosial

Senin, 03 November 2025
Foto: Dinas Pendidikan Lembata Tanggapi Isu Perilaku Pelajar yang Viral di Media Sosial.


INVESTIGASINEWS.CO
LEMBATA – Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata menanggapi beredarnya kabar miring mengenai perilaku pelajar di wilayahnya yang sempat viral di media sosial dan sejumlah portal berita daring. Isu tersebut menyebutkan bahwa sekitar 85 persen pelajar di Lembata “terpapar seks bebas”.

Pemerintah daerah telah melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut serta merumuskan langkah yang tepat dalam menyikapi isu tersebut.

Pemerhati pendidikan Lembata, Suharten Bungalaleng, menilai bahwa istilah “terpapar” dalam pemberitaan itu perlu dipahami dengan lebih hati-hati. Menurutnya, istilah tersebut tidak selalu berarti keterlibatan langsung dalam perilaku menyimpang.

“Kalau memang benar ada data yang menunjukkan 85 persen pelajar terpapar seks bebas, itu tidak berarti mereka melakukan hubungan seks. Kata terpapar memiliki banyak makna dan harus dicermati dengan saksama agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru,” ujar Suharten di Lembata, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, dalam konteks ini, “terpapar” dapat diartikan sebagai “mengetahui” atau “terekspos” terhadap informasi mengenai seksualitas, misalnya dari bacaan, tontonan, atau konten digital.

“Mereka mungkin hanya mengetahui hal-hal tersebut dari membaca novel dewasa, menonton video atau konten pornografi, bukan berarti mereka melakukannya,” katanya.

Suharten juga menegaskan bahwa masyarakat Lembata masih menjunjung tinggi nilai adat dan budaya Lamaholot yang mengajarkan etika, tata krama, dan moral sesuai norma agama serta kemanusiaan.

“Budaya Lamaholot sangat menjunjung tinggi nilai moral. Tidak mungkin moral generasi Lamaholot serendah itu,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial sebelum melakukan verifikasi.

“Dengan kemajuan teknologi, siapa pun bisa mengedit gambar atau membuat informasi palsu. Karena itu, jika ada isu yang menyebut pelajar menjual foto tak senonoh kepada gurunya, mohon jangan langsung dipercaya,” kata Suharten.

Menurutnya, setiap informasi sebaiknya ditelusuri kebenarannya dan dianalisis secara matang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

“Kabar apa pun harus diverifikasi dan dipertanggungjawabkan supaya menjadi informasi yang bermanfaat,” tutupnya.***tvb

(tvb)

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

PUPR Genjot Perbaikan Tiga Ruas Jalan Menjelang Natal dan Tahun Baru

Foto: PUPR Genjot Perbaikan Tiga Ruas Jalan Menjelang Natal dan Tahun Baru.  INVESTIGASINEWS.CO BANTEN  — Dinas Pekerjaan Umum d...