RSUD Manembo-Nembo Bitung Komitmen Tingkatkan Kualitas Mutu Pelayanan Kesehatan

Kota Bitung - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manembo-nembo Bitung  berkomitmen terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan para pasien.

Rumah sakit yang terletak di kota Bitung ini menerapkan berbagai inovasi yang saat ini sudah mulai dijalankan, dengan tagline “care and trust”  yang artinya melayani dan dipercaya juga  sebagai rumah sakit yang paripurna untuk pelayanan pasien

Direktur RS Manembo-nembo DR.dr Nicolas Chally Tirayoh M.Kes mengatakan berbagai inovasi sudah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan RSUD Manembo-nembo seperti pelayanan rumah sakit yang saat ini menggunakan teknologi IT yang menyesuaikan dengan pekembangan jaman. Saat ini RSUD Manembo-nembo sudah pakai sistem SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, dimana akan menuju paperless

“Jadi tidak pake kertas lagi, semua pake komputer, Begitu juga pasien yang akan datang ke rumah sakit ini tinggal daftar lewat handphone pakai mobile JKN,  langsung dapat nomor jadi tidak perlu antri dan ini sudah dimulai pada Januari lalu,” ungkap Tirayoh yang ditemui di ruang kerjanya Jumat (31/5/2024)

Rumah Sakit Manembo-nembo sendiri selain melayani BPJS dan pelayanan umum ada juga klinik khusus pelaut yaitu medical check up bagi pelaut yang ingin berlayar.

Sementara untuk tenaga medis atau dokter-dokter banyak yang sudah bergabung karena kalau dulu pernah tidak dibayar kalau sekarang gaji, insentif dan juga jasa dibayar, dimana tahun ini semua lancar

“Adapun nanti kalau ada selisih atau hutang itu akan diselesaikan semua, Dengan peningkatan PAD sekarang Diharapkan tahun ini selesai, semua hutang -hutang yang ada di Rumah Sakit Manembo-nembo bisa terselesaikan,” kata Tirayoh

Untuk PAD RSUD Manembo-nembo dua tahun lalu peningkatan sekitar Rp 800 juta, tahun pertama meningkat sampai Rp 1,2 M, memasuki tahun kedua sudah sampai Rp 4 M lebih mendekati Rp 5 M ini merupakan on the track atau sesuai target

“Sementara untuk target PAD yang diberikan Pemerintah provinsi Sulut sebesar Rp 42 M satu tahun, sekarang sudah Rp 17 M jadi sudah mendekati 50 persen,  dan ini masih di bulan Mei, Jadi diharapkan kalau Rp 42 M harusnya lewat atau melebihi target,” pungkas Tirayoh.*** David Gosali