Sepenggal Jalan di Ile Ape, Belum Dibangun, Bukan Diabaikan

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

Iklan Semua Halaman | Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px.

HU-KRIM


Sepenggal Jalan di Ile Ape, Belum Dibangun, Bukan Diabaikan

Rabu, 24 Mei 2023
Foto: Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lembata, Gradus Korohama.

INVESTIGASINEWS.CO 
LEMBATA - Pembangunan jalan di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang dibiayai dengan dana PEN yang merupakan dana pinjaman dari pemerintah pusat, tidak mencakup semua jalan di kabupaten Lembata. Ada beberapa kawasan yang belum tersentuh dari program dana pinjaman ini, misalnya jalan trans Ile Ape, yang yang mentok di desa Waowala, dan simpang desa Dulitukan- Palilolon.
 
Selanjutnya dari desa Waowala ke Lamatokan, dan simpang desa Palilolon ke desa Kolipadan, belum terjamah dana PEN.

Hal ini menimbulkan rasa pesimis dari masyarakat yang bedomisili di sepanjang ruas jalan yang belum merasakan manfaat dana PEN tersebut, sehingga mereka berasumsi seakan mereka diabaikan pemerintah kabupaten Lembata dalam hal pembangunan jalan dengan dana PEN dimaksud.
  
Namun asumsi masyarakat ini bertentangan dengan pandangan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lembata, Gradus Korohama.

Kepada wartawan media INVESTIGASINEWS.CO yang menemuinya di ruang kerjanya, Rabu 24/05/2023, mengatakan, bahwa asumsi dan rasa pesimis masyarakat itu wajar, karena jalan di kawasannya belum terbangun dengan baik, tapi tidak berarti mereka diabaikan.
  
"Kalau masyarakat merasa pesimis, dan berasumsi seakan mereka diabaikan pemerintah kabupaten Lembata dalam pembangunan jalan dari dana PEN itu wajar dan manusiawi. Tapi sesungguhnya jalan di kawasan tersebut, belum dibangun, bukan diabaikan," ungkap Plt, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lembata, Gradus Korohama.
  
Meski tidak terbangun dengan dana PEN, tetapi jalan jalan di kawasan tersebut tetap akan diperhatikan juga. 

"Tidak mungkin pemerintah Kabupaten Lembata mengabaikan rakyatnya," sambungnya. 
  
Seperti diketahui, sekarang pembangunan jalan di kabupaten Lembata yang dibiayai dengan dana PEN, progresnya sudah mencapai 93,20%.

"Jadi kalau semuanya sudah tuntas, maka akan upayakan untuk membangun jalan jalan yang belum tersentuh dana PEN itu. Bisa saja dananya dari APBD Kabupaten Lembata, atau dari Propinsi NTT, bahkan tidak menutup kemungkinan dari sumber sumber lain," tegas Gradus Korohama.
  
Dirinya juga memohon maaf kepada masyarakat yang akses jalan di kawasannya belum tersentuh dana PEN, sembari memohon dukungan dan peran aktif semua pihak, agar kiranya semua akses jalan di Kabupaten Lembata dapat diperbaiki, demi kelancaran transportasi,.serta peningkatan roda perekonomian rakyat Lembata.
   
Seorang warga dari desa Kolipadan, yang enggan identitasnya di ekspos, sebut saja Polan, mengatakan bahwa masyarakat dari kawasan Tanjung, merasa seakan dianak tirikan.

"Karena pembangunan jalan dari dana PEN tidak sampai di desa Kolipadan. Tapi kalau pemerintah Kabupaten Lembata, punya rencana tersendiri untuk tetap membangun jalan sampai ke desa yang paling ujung di kecamatan Ile Ape ini, maka mereka merasa tidak diabaikan, dan semoga penantian mereka bisa terjawab," kata Polan.***

Laporan Kepala Biro Lembata: Tuan Vincent Balawala.

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ”Publisher Rights” Bersama Ketua Dewan Pers

Foto: Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ”Publisher Rights” Bersama Ketua Dewan Pers.  INVESTIGASINEWS.CO NASION...