Foto: Kelok Puji Tuhan: Jalan 100 Meter yang Membelah Kesabaran Warga Elar.
Oleh: Coretan Anak Kampung
INVESTIGASINEWS.CO
Manggarai Timur, NTT – Di tengah lebatnya hutan dan terjalnya lereng di Kaju Wangi, Kecamatan Elar, terdapat sebuah jalan pendek bernama Kelok Puji Tuhan. Panjangnya hanya sekitar 100 meter, tetapi masyarakat bisa menghabiskan hingga satu jam untuk melaluinya saat musim hujan.
Warga setempat menyebutnya dengan rasa hormat dan keputusasaan sekaligus: Kelok Puji Tuhan.
"Kalau lewat situ waktu hujan, ya, puji Tuhan kalau bisa selamat," ujar Stefanus Guntur, warga Kaju Wangi, sambil tertawa getir.
"Pernah satu kali kami dorong motor hampir setengah jam. Itu pun belum sampai ujung."
Kelok ini sebenarnya merupakan bagian dari jaringan jalan kabupaten. Artinya, tanggung jawab pemeliharaan dan perbaikannya berada di tangan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur. Namun, hingga kini, perbaikan belum pernah dilakukan secara menyeluruh.
"Memang betul, jalan itu milik kabupaten. Tahun ini sudah kami masukkan dalam daftar prioritas Musrenbang tingkat kabupaten," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggarai Timur, Yohanes Dado, saat dikonfirmasi melalui telepon. "Tantangannya adalah topografi yang curam dan anggaran yang terbatas."
Skill Berkendara: Penentu Keselamatan
Meski terlihat biasa, Kelok Puji Tuhan menyimpan tantangan luar biasa. Tikungan tajam, kemiringan ekstrem, serta tanah liat licin saat hujan menjadikan jalan ini lebih mirip arena ujian ketangkasan.
“Kalau skill berkendara di bawah rata-rata, jangan coba-coba lewat sana,” tegas Benediktus, pemuda desa yang biasa membantu warga melintas. “Kami yang sudah terbiasa saja masih sering jatuh.”
Kelok ini juga menjadi penghubung penting bagi warga menuju pasar dan sekolah. Karena itu, meski berat, warga tak punya banyak pilihan.
Menanti Sentuhan Pemerintah
Harapan warga sederhana: sedikit pengerasan jalan atau rabat beton agar akses tak lagi menjadi mimpi buruk.
“Kami tidak minta jalan mulus seperti di kota. Cukup supaya bisa lewat tanpa takut jatuh atau motor rusak,” ujar Ibu Yohana, guru di SD terdekat.
Dalam rencana jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Manggarai Timur, peningkatan infrastruktur desa-desa terpencil memang menjadi salah satu fokus. Namun, realisasi tak selalu secepat harapan.
Sambil menunggu alat berat dan aspal datang, warga masih tetap mengandalkan doa dan keterampilan berkendara. Sebab, melewati Kelok Puji Tuhan bukan sekadar urusan fisik — tapi juga ujian iman dan kesabaran.***fr