Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
BANTEN - Maraknya SDG's (Sustainable Development Goals) yang artinya 'Tujuan Pembangunan Berkelanjutan', yang didengung-dengungkan pada setiap moment dan forum belum menyentuh rasa.
Hal itu disampaikan oleh Soleh Majid, pengamat Poleksosbud Hankamrata Banten yang bernaung di LSM Banten Pamungkas, Lebak, di kantor sekretariatanya Taman Pahlawan Kota Rangkasbitung.
"Ini disebabkan karena kepentingan kelompok dan golongan saja, sehingga ibarat sapu lidi belum menyatu dalam ikatan yang kuat", terangnya, Selasa 08/03/2022.
Menurutnya, pemimpin di dunia termasuk Indonesia telah menyepakati aksi global ini untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
"Ternyata hanya fatamorgana, mengapa demikian? Karena pada kenyataannya perang masih terjadi terkait invasi Rusia ke Ukraina, apakah itu mengakhiri kemiskinan? Apakah itu melindungi lingkungan dan apakah itu mengurangi kesenjangan? Alhasil yang kuat memangsa yang lemah", imbuhnya.
Di Indonesia tumbangnya rezim otoriter karena ketidak adilan pada semua sektor, yang kaya makin kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Dirinya mengajak semua lapisan masyarakat dunia, agar dapat mengimplementasikan 17 tujuan SDG's.
"Ayo implementasikan 17 tujuan mulia SDG's dan 169 target yang mudah-mudahan dapat terwujud di tahun 2030", tutupnya.***FARID
