Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK - Kandis. Kamis pagi antusias masyarakat untuk mendaftar ulang PPDB 2021 di SMAN1 Kandis sangat tinggi. Terlihat saat awak media www.investigasinews.co mengunjungi SMAN1 Kandis, terbukti jumlah yang lulus sejumlah 178 siswa/i dari kuota 180 karna ada 2 orang siswa SMAN1 Kandis tidak naik kelas, maka kesepakatan panitia penerimaan calon siswa/i SMAN1 Kandis mengurangi 2 kuora dari 180 calon siswa supaya genab menjadi kuota 180 ditambah 2 orang siswa yang tidak naik kelas.
Di lokasi SMAN1 Kandis awak media ini melihat ada 4 meja untuk pendaftaran ulang calon siswa/i SMAN1 Kandis. Masing masing meja terdiri dari 2 orang panitia penerimaan calon siswa/i SMAN1 Kandis.
Saat awak media ingin menjumpai kepala sekolah Sman1 Kandis, Edi Suherman S.Pd, tdk berada di tempat.
Awak media menghubungi via telpon jawaban Edi Suherman S.Pd karena ada kepentingan lain maka tidak ada di tempat (sekolah SMAN1 kandis red), lalu ia mengarahkan kepada kepanitia PPDB 2021 SMAN1 Kandis, Ikwan Kuncoro.
Ikwan Kuncoro S.Pd selaku ketua panitia penerimaan calon siswa/i Sman1 Kandis menuturkan, bahwa juknis PPDB 2021 SMAN1 Kandis menggunakan jalur 4 yaitu :
1. Jalur zonasi 50% kebawah
2. Jalur Apirmasi 15% kebawa
3.pindah tugas orang tua sebesar 5%
4. Prestasi sebesar 30%.
Menanggapi ada pandangan orang tua murid terhadap kekecewaannya karena anak kesayangannya tidak lulus dipenyaringan PPDB 2021 SMAN1 Kandis, Ikwan Kuncoro S.pd menjelaskan, bahwa calon didik mendaftar di PPDB 2021 ada yang mendaftar dari km 56 perbatasan kandis - minas.
Dan membandingkan dengan pak ketaren yang lulus padahal kartu keluarga (KK) nya di km 53 lebih jauh.
"Padahal ibu yang keberatan tersebut tidak mengetahui bahwa pak Ketaren yang dikomplinkan sudah pindah domisili di radius 1.3 km sekitar 4 thn. Artinya ibu yang kecewa tadi kesalah paham aja pak", jawabnya.
Awak media berbincang dengan orang tua siswi bermarga Ketaren menuturkan, dia menerangkan, bahwa dia sudah pindah dari gelombang jln raya minas -duri km.53 pada tahun 1997 sekarang tinggal di km 71.5 jln raya duri-minas simpang sekolah Smpn2 kandis.
Kemudian, awak media investigasinews.co berbincang dengan ibu Sembiring yang anaknya tidak lulus yang bertempat tinggal di km 56 jln raya minas-duri menuturkan bahwa ia merasa tdk senang dan protes karena sama sama mendaftar melalui jalur zonasi dengan anak pak Ketaren, dengan alamat kartu keluarga di km 53 jln raya minas-duri. Kenapa anak saya tidak masuk (lulus seleksi red).
Awak media juga jumpa dengan pak RT di km 51 yang kecewa juga karena anaknya juga tidak masuk (lulus seleksi red).
Sementara, menurut komite SMAN1 Kandis mengakui ada beberapa orang tua kecewa dan menjumpainya dan meminta solusi (jalan keluar-red) sebahagian dari gelombang km 57 sampai km 51 perbatasan dengan Minas.
"Harapan dari komite, sudah layak dibangun sekolah SLTA di daerah gelombang. Memeng daerah sana (gelombang-red) termasuk jalur zonasi, tetapi kalah saing dengan calon siswa/i yang daftar dari zonasi radius seputaran sekolah SMAN1 Kandis", tutur salah seorang komite SMAN1 Kandis kepada awak media investigasinews.co
Awak media ini penasaran apa penyebab masyarakat ingin anaknya sekolah SMAN1 Kandis.
Ikwan Kuncoro S.pd menjelaskan bahwa yang membuat masyarakat Kandis sangat antusias sekali menyekolahkan anaknya di SMAN1 Kandis adalah karena kualitas.
"Ya benar, antusias masyarakat sangat tinggi menyekolahkan anaknya di SMAN1 Kandis dikarenakan tamatan SMAN1 Kandis kualitas & mutu tamatan SMAN1 Kandis sangat baik terbukti seperti outputnya lulusan SMAN1 Kandis banyak diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bahkan di perguruan tinggi negri di pulau jawa pun banyak lulusan SMAN1 Kandis diterima perguruan tinggi negri tersebut", jelas Ikwan Kuncoro.S.pd.***
Liputan : Asmarani
