Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK-MINAS. Selasa, 27/02/18 Reses I th 2018, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Diak, Agustiawarman.SH yang diselenggarakan di km.9 Kampung Minas Timur pada hari Sabtu, 24/02/18 yang lalu mendapatkan banyak keluhan dari Masyarakat kampung minas Timur. Diantaranya tentang penempatan tenaga kerja lokal dan meminta pemerintah agar mengaspal jalan Oil Field atau yang lebih dikenal dengan jalan Konsesi PT. Chevron di bawah naungan SKK MIGAS yang terletak diwilayah Kampung Minas Timur Kecamatan Minas tepatnya di km.7 Lukut yang mana diketahui disepanjang ruas jalan tersebut terdapat banyak pemukiman penduduk dan juga jalan tersebut adalah jalan menuju pemukiman warga di kampung Minas Timur tepatnya jalan menuju kampung gudang dan kampung Jawa.
Pemerintahan Kampung dan Masyarakat sudah berusaha meminta untuk jalan tersebut di aspal baik pada Pemkab Siak maupun pihak Perusahaan.
Bahkan dikatakan warga setempat saat adanya musrenbagdes jalan tersebut terus di usul untuk pengaspalan, namun sampai sekarang tidak terealisasi karena Pemkab tidak berani mengaspal dikarenakan jalan tersebut berstatus konsesi.
Kepada INVEWTIGASINEWS.CO, Rozi Siswanto.S.sos selaku ketua pemuda karang taruna kampung Minas Timur menyampaikan, "Pemkab tidak berani mengambil resiko tersebut karena takut ada temuan BPK. Pemerintah juga berusaha berkoordinasi dengan pihak perusahaan yaitu PT. Chevron namun tidak juga di tanggapi", tutrnya.
Melanjutkan, "Akhirnya, masyarakat Minas Timur termasuk Pemuda Karang Taruna Minas Timur menyurati kembali PT. Chevron dan Juga SKKMIGAS pada Bulan November Tahun 2016 yang lalu dan juga sampai saat ini belum ada jawaban. Dan telah disampaikan juga oleh Bapak Agustiawarman, S.H disaat Rapat Paripurna", tambah Rozi Siswanto.S.sos.
Rozi Siswanto, S.Sos selaku Tokoh Pemuda Minas Timur dan juga Ketua Karang Taruna Minas Timur telah berusaha bersama masyarakat dengan konsultasi dengan pada legislatif, Pihak perusahaan Baik itu PT. Chevron dan juga SKKMIGAS dengan cara menyuratinya dalam bentuk permohonan yang isinya: 1. Mohon pengaspalan jalan oil field yang berada di pemukiman warga Minas Timur. 2. Serahkan status tanah tersebut ke Pemda Siak.
“Karena sangat kasian masyarakat dimana disaat musim kemarau masyarakat harus menghirup udara kotor (Debu) dan juga apabila musim penghujan jalanan licin dan tidak sedikit menimbulkan kecelakaan kendaraan akibat jalanan licin", kata Rozi.
Rozi Siswanto memaparkan sangat jelas permasalahan ini, saat menyampaikan keluhan masarakat kampung minas Timur Kepada Wakil ketua Komisi IV DPRD Kabupaten siak Agustiawarman.SH dilokasi Reses.
"Untuk ruas jalan oil field yang kami minta untuk di aspal ataupun diserahkan ke Pemkab hanya ± 7 Km. dan itu hanya karena jalan tersebut di pemukiman masyarakat saja, kami masyarakat awam hanya minta keadilan jangan kami dianak tirikan seperti ini. Di Kelurahan Minas Jaya juga ada status jalannya konsesi namun mengapa bisa di aspal? Tepatnya di jalan Hang lekir. Mengapa disini tidak bisa dan tidak ada jawaban sama sekali oleh Perusahaan. Dan banyak jalan lainnya di Minas Jaya yang berstatus Konsesi namun di aspal. Yang membuat mirisnya lagi, jalan konsesi wilayah minas timur di aspal hanya di daerah yang tidak ada penduduknya, dan sebaliknya disaat melewati rumah warga jalan yang dulu pernah di aspal dan tidak pernah di aspal sama sekali dibiarkan rusak begitu saja sampai sekarang jalan tersebut sangat memprihatinkan karena begitu banyak lobang. Seandainya ada itikad baik dari perusahaan cobalah turun kelapangan setelah sekian lama kami layangkan surat permohonan tersebut dan kita cari jalan keluarnya bersama. Namun tidak pernah sma sekali. Jadi seolah-olah kami masyarakat minas timur mencari-cari keadilan tersebut dan yang ada di benak kami sekarang dimana sila ke 5 (lima) tersebut, mengapa tidak pernah kami rasakan. Apakah harus kami melakukan AKSI baru ada REAKSI??.” papar Rozi gambang.
Menyikapi keluhan ini, Wakil Ketua komisi IV, Agustiawarman.SH, katakan, "Dikarenakan jalan itu jalan Chevron itu memang tidak bisa di bangun oleh pemda. Karrna jalan tersebut bukan aset pemda. Namun demikian saya mintalah kebijakan dari pihak PT.Chevron kalau memang ada perhatian mereka terhadap masyarakat setempat tolonglah jalan tersebut di aspal", ujat Agustiawarman.
Lanjut, "Dan satu lagi saya minta kepada seluruh perusahaan yang ada di kecamatan Minas ini baik itu PT Chevron maupun subkon-subkonnya agar lebih memprioritaskan pekerja lokal apa lagi sekarang ini kita sama-sama tau ini zaman susah janganlah pekerja dari daerah lain yang dibawa ke mari sementara di sini banyak pengguran. Tentu kalau banyak penganggguran akan mengundang munculnya kriminalitas itu yang musti kita hindari hal-hal buruk yang akan terjadi di wilayah kita khususnya,sebab kamrin masyarakat juga mengeluhkan masalah ini kepada saya", tutup Agustiawarman.***ih
