Desa Atakore, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

HU-KRIM


Desa Atakore, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Minggu, 12 Oktober 2025

Foto: Desa Atakore, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan. 


INVESTIGASINEWS.CO

LEMBATA – Sejarah dan budaya harus dipandang sebagai warisan berharga yang akan diteruskan kepada generasi mendatang. Budaya bukan sekadar identitas, tetapi juga menjadi misi penting dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Lembata, Muhamad Nasir, di hadapan masyarakat Desa Atakore dan para tamu yang hadir pada hari kedua Festival Lamaholot, yang digelar di Desa Atakore, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.


Sebagai pemerintah daerah, Nasir mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama merekatkan nilai-nilai budaya dalam konteks Lamaholot. Ia menekankan pentingnya membangun kultur yang kuat demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 serta kemajuan Kabupaten Lembata.


“Sebagai pemerintah daerah, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama merekatkan budaya dalam konteks Lamaholot, membangun kultur yang kuat demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan kemajuan Kabupaten Lembata,” ajak Nasir.


Menurutnya, meskipun Lembata dihadapkan pada berbagai persoalan seperti bencana alam, semangat untuk menjaga dan merawat budaya sebagai warisan sejarah tidak boleh pudar.


“Budaya harus ditindaklanjuti dalam program pembangunan daerah dan dilestarikan sebagai potensi pariwisata unggulan,” tegas Wakil Bupati.


Nasir menjelaskan, persatuan di bawah payung budaya merupakan kunci untuk membangun harkat dan martabat masyarakat Lembata. Pentas seni dan budaya seperti tarian Dua Bolo dan Polewalang menjadi wujud nyata dari kebersamaan tersebut. Ia juga menekankan pentingnya integrasi budaya dalam enam misi pembangunan daerah, khususnya misi kelima yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan ketahanan sosial budaya.


“Indonesia dikagumi dunia modern bukan hanya karena keindahan alamnya. Karena itu, promosi budaya perlu diprioritaskan agar kita dapat bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” ujar Nasir.


Ia menambahkan, budaya merupakan agen perubahan dan menjadi milik bersama, sehingga perlu adanya promosi dan langkah-langkah revitalisasi yang konkret.


“Penting bagi kita untuk merevitalisasi tarian, nyanyian, serta berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya, sehingga dapat dipromosikan sebagai daya tarik wisata mancanegara,” urainya.


Festival Lamaholot, lanjut Nasir, merupakan ajang evaluasi berkelanjutan dalam memperkenalkan Kabupaten Lembata sebagai destinasi budaya. Karena itu, peran aktif seluruh pihak sangat diperlukan. Ia juga menegaskan bahwa Festival Lamaholot tahun ini merupakan bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, yang menjadi momentum kebangkitan budaya dan ekonomi lokal di Lembata.


Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II/Plt. Direktur Utama BPOLBF Dwi Marhen Yono, Misionaris Patris Saga dari Jerman, para wisatawan mancanegara, Asisten II Setda Lembata, pimpinan OPD, tokoh perempuan, tokoh adat, serta masyarakat Desa Atakore.***tvb


(Tvbw)

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

ONE VILLAGE, ONE PRODUCT: Bupati Lembata Ajak Desa Berinovasi dan Bersinergi

Foto: ONE VILLAGE, ONE PRODUCT: Bupati Lembata Ajak Desa Berinovasi dan Bersinergi.  INVESTIGASINEWS.CO LEMBATA  -  ...