Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
LEMBATA – Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli memiliki peran penting dalam pergerakan roda perekonomian masyarakat sekaligus menopang pendapatan asli daerah. Karena itu, tata kelola pasar yang baik sangat diperlukan agar iklim perdagangan tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi daerah berada pada tren positif.
Pasar Pada di Lewoleba, yang menjadi sentra perdagangan Kabupaten Lembata, hingga kini masih menyisakan berbagai persoalan yang dikeluhkan para pelaku usaha. Salah satunya adalah tata kelola yang belum maksimal.
Sejumlah masalah yang sering menjadi sorotan publik antara lain pembagian petak jualan yang amburadul sehingga memicu rebutan antarpedagang, serta ketiadaan fasilitas pembuangan sampah yang memadai. Kondisi ini membuat banyak pedagang membuang sampah sembarangan, menimbulkan pemandangan tidak sedap dan bau yang mengganggu.
“Penataan pasar dilakukan demi menunjang program prioritas pemerintah Kabupaten Lembata, yakni nelayan, tani, dan ternak (NTT). Semua produk dari nelayan, petani, dan peternak pada akhirnya bermuara di pasar. Karena itu tata kelola yang baik mutlak diperlukan,” ujar Wilem.
Selain Pasar Pada, di Lewoleba juga terdapat Pasar TPI dan Pasar Lamahora. Pemerintah daerah berencana mengalihkan pedagang ternak, konter handphone, serta penjual ikan dan sayur yang selama ini berjualan di atas trotoar ke Pasar Lamahora.
“Dengan demikian, Pasar Pada akan lebih tertata dan ruang yang ada bisa dimanfaatkan untuk pengembangan. Sementara Pasar Lamahora yang selama ini sepi diharapkan dapat kembali bergeliat,” tandas Kepala Dinas PUPR, Geradus Korohama.***tvb
