Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
Langkat – Kabar dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum guru SD Negeri 054936 Sei Lepan yang sempat ramai diberitakan di sejumlah media online, akhirnya dibantah keras oleh Sri Anitawati, S.Pd.I. Ia merupakan istri dari Aulia Darmawan alias Ouli, yang sebelumnya menuding adanya perselingkuhan tersebut.
"Semua apa yang dituduhkan oleh Auli, suami saya, di media belakangan ini tidak benar adanya," tegas Sri saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di CF Kopi, Pangkalan Brandan, Langkat, Sabtu siang (17/5/2025).
Sri menjelaskan, tuduhan itu bermula saat suaminya melihat dirinya bersama MA, seorang pria warga Kecamatan Gebang, di rumahnya di Dusun IV Pasar Lintang, Desa Teluk Meku, Kecamatan Babalan, beberapa bulan lalu. Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi bukan di tempat sepi, melainkan di ruang terbuka dan disaksikan masyarakat sekitar.
“Saat itu MA datang untuk meminta bantuan saya karena menduga istrinya berselingkuh dengan suami saya, Aulia Darmawan. Bahkan, kabarnya mereka sudah menikah siri,” ungkap Sri.
Ia mengaku terkejut dan merasa syok atas kabar tersebut. Dengan nada kesal, Sri menambahkan bahwa seharusnya persoalan itu cukup dibahas secara pribadi antara dirinya dan suami.
“Namun karena ini menyangkut aib pribadi, kami pun sepakat untuk membahasnya. Tapi kami hanya membicarakan permasalahan itu, tidak seperti apa yang dituduhkan suami saya, apalagi sampai menikah siri dengan MA seperti yang diberitakan,” tegasnya.
Sri juga membantah keras tuduhan bahwa dirinya menikah siri pada Februari 2025, sebagaimana disebutkan oleh suaminya di beberapa media.
Menanggapi soal foto mesra yang beredar, Sri tidak menampik keberadaannya. Namun ia membantah bahwa foto tersebut menjadi bukti adanya hubungan terlarang.
“Benar itu foto kami, tapi bukan seperti yang dituduhkan. Saat itu kami baru selesai membahas nasib kami yang sama-sama merasa terzalimi. MA merasa dikhianati oleh istrinya, sedangkan saya merasa dizalimi oleh suami saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri menyebut bahwa rumah tangganya dengan Aulia sudah tidak harmonis selama hampir enam tahun. Ia menuding sang suami jarang pulang dan diduga tinggal bersama selingkuhannya. Bahkan, ia mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan telah melaporkan peristiwa itu ke Polres Langkat pada Agustus tahun lalu.
“Setelah kejadian itu saya sudah tidak nyaman lagi hidup bersamanya. Kami juga sudah jarang berkomunikasi. Saya bahkan sering dibuntuti, dan khawatir akan kembali mengalami kekerasan,” ucap Sri.
Menurutnya, ketidaknyamanan dalam rumah tangga itu bukan karena hadirnya orang ketiga.
“Jujur, saya sudah tidak sanggup hidup dengannya. Bukan karena ada pria lain, tapi karena saya trauma dengan perilaku suami saya,” tegasnya.
Guru agama berusia 43 tahun yang mengajar di SDN Wonorejo, Sei Lepan itu mengaku telah meminta cerai kepada suaminya saat mediasi di Polres Langkat. Bahkan, ia telah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Stabat pada pekan lalu.
“Kalau untuk kembali menjalin hubungan suami istri dengan beliau, mohon maaf, saya sudah tidak sanggup. Saya ingin perceraian ini segera selesai,” pungkasnya.
Secara terpisah, penasihat hukum Sri, menyatakan bahwa kliennya telah memberikan kuasa penuh, baik dalam proses klarifikasi pemberitaan maupun gugatan cerai.
“Klien kami sebelumnya juga menjadi korban KDRT dan menduga suaminya telah menikah lagi dengan wanita lain. Kami menegaskan, tuduhan perselingkuhan terhadap klien kami tidak benar,” jelasnya.
Ia menambahkan, tim kuasa hukum akan mendampingi Sri secara konsisten hingga proses hukum tuntas.***h
