Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
Banda Aceh. Pemerintah Kota Banda Aceh seharusnya lebih memperhatikan nasip dari para driver atau pengemudi transportasi umum. Sebab tidak sedikit para driver yang menggantungkan hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dirumah.
Khususnya untuk Kota Banda Aceh, transportasi digunakan masyarakat berbasis, Becak Motor, ojek, ojek online, taksi konvensional, taksi online, Labi-labi angkutan kota dan desa. Banyak dari mereka yang mengeluhkan sulit mendapatkan penumpang disetiap harinya.
Seperti disebutkan driver taksi online kepada Investigasinews.co selasa 12/12/2023 disalah satu warung kopi (warkop) daerah Keudah Kecamatan Kuta Raja, biasa disapa dengan sebutan pak Lan.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh harus menghidupkan perputaran ekonomi untuk para pengemudi transportasi umum baik konvensional atau berbasis online.
Pak Lan menyebutkan, saat ini sangat sulit untuk mendapatkan orderan dan sangat sepi setiap hari, dari pagi hingga petang.
"Sangat sepi orderan dari pagi hingga petang." kata pak Lan.
Dirinya juga menambahkan, Pemkot Banda Aceh harus merangkul para pengemudi taksi online yang ada Kota Banda Aceh, seperti Pemerintah Kota Bangka Belitung. Yang merangkul seluruh pengemudi, dimana ketika datang tamu Pemerintahan Bangka Belitung dari luar kota mereka akan menggunakan transportasi online dan jenis lainnya.
"Seharusnya Pemkot Banda Aceh bisa meniru Kota Bangka Belitung yang tidak memfasilitasi kendaraan ketika tamu luar kota datang, dan tentu para tamu itu akan menggunakan transportasi taksi online dan jenis lainnya. Nah disana tentu ada perputaran ekonomi untuk masyarakat."jelas pak Lan.
Lebih detil lagi ia menjelaskan, Pemkot Banda Juga jangan hanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saja yang dikembangkan, melain para pengemudi juga harus di perhatikan.
"Pemkot Banda Aceh jangan hanya UMKM saja yang di perhatikan, para pengemudi seperti kami juga harus di perhatikan, bagaimana caranya supaya ada perputaran ekonomi itu untuk masyarakat," bebernya.
Selain itu, lanjut pak Lan, Pemkot Banda Aceh kan memfasilitasi ketika para tamu pemerintahan luar kota datang. Mereka di jemput menggunakan mobil dan bus dari, nah, disana tidak ada perputaran ekonomi, maksutnya tidak semua juga harus di fasilitasi," sambung pak Lan menjelaskan.
Hingga berita ini diterbitkan, instansi terkait belum dapat dikonfirmasi dan belum didapat keterangan secara resmi mengenai hal ini.***Doni Ruby.
