Yusup Hadi Meninggal Dunia Akibat Kehabisan Darah. Orang Tua Pasien Kecewa Penanganan IGD RS Santo Yusup Bandung

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

Iklan Semua Halaman | Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px.

HU-KRIM


Yusup Hadi Meninggal Dunia Akibat Kehabisan Darah. Orang Tua Pasien Kecewa Penanganan IGD RS Santo Yusup Bandung

Kamis, 26 Mei 2022
Foto: Insert korban kehabisan darah dan Orang Tua korban, Burhanudin.

INVESTIGASINEWS.CO 
BANDUNG - Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatannya.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Yusup Hadi diketahui meninggal dunia diduga akibat kehabisan darah. Ia menghembuskan nafas terakhir di RS Santo Yusup Bandung, Senin 23/05/2022.

Hal tersebut disampaikan oleh orang tua Hadi, Burhanudin (58th), warga Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

Burhanudin menyampaikan bahwa anaknya telah meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusup Bandung akibat luka yang cukup parah pada tangan kanannya.

Ia menduga anaknya menghembuskan nafas terakhirnya akibat ditelantarkan pihak Rumah Sakit dan tidak segera ditangani secara medis sehingga kehabisan darah.

Burhanudin sebagai orang tua Almarhum sangat merasa kehilangan atas meninggalnya Hadi.

"Saya merasa sangat kecewa dengan pelayanan RS yang terkesan tidak tanggap menangani luka yang dialami anak saya, sehingga anak saya meninggal," ujarnya Selasa 24/05/2022.

Senada dengan Burhanudin, saksi mata, A yang mengantarkan almarhum juga menyampaikan hal yang sama.

"Penanganan Rumah Sakit Santo Yusup sangat lambat dalam menangani pasien, padahal melihat luka parah yang dialami Hadi, seharusnya ditangani secara cepat dan tepat untuk menghentikan darah yang keluar dari lukanya," terangnya.

Terkait apa yang disampaikan oleh orang tua Hadi, media lakukan konfirmasi kepada pihak RS Santo Yusup untuk meminta statement Direktur Utama/ Humas, namun bertemu dengan Agus yang mengaku sebagai Sekretaris RS Santo Yusup Bandung.

"Kami tidak bisa membuat statement apapun karena harus mempelajari rekam medisnya terlebih dahulu," ungkapnya.

Agus juga menyampaikan bahwa rekam medis itu tidak boleh ditunjukkan atau diberitahukan kepada siapapun.

"Karena itu nanti akan disimpan oleh pihak Rumah Sakit, namun kalau diagnosa akan diberitahukan kepada keluarga," jelasnya.

Namun ternyata Burhanudin dan keluarga tidak pernah menerima informasi rekam medis ataupun diagnosa sampai berita ini di release.***Nur

Laporan Kepala Perwakilan Jawa Barat: Nur

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ”Publisher Rights” Bersama Ketua Dewan Pers

Foto: Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ”Publisher Rights” Bersama Ketua Dewan Pers.  INVESTIGASINEWS.CO NASION...