Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
Tanjung Jabung Timur. Melanjutkan pemberitaan yang lalu terkait dugaan fiktif pembangunan/ rehap kantor Desa Sinar Wajo Tahun 2020, dengan pagu yang mencapai sekitar 600 jutaan lebih. Dengan dalih Kepala Desa beralasan anggaran tersebut dibangunkan Gedung Serbaguna yang saat ini baru tahap pondasi.
Dan pemberitaan lanjutannya terkait SiLPA yang diduga lebih dari 30% dan hal ini sudah dua tahun berturut-turut, dan terkait SiLPA juga sudah diberitakan sebelumnya.
Mewawancarai Camat Mendahara Ulu terkait hal ini di Kantor Kelurahan Simpang Tuan usai Musrembang Kelurahan Simpang Tuan, Jumat 29/01/2021.
Hendri. SE, Camat Mendahara Ulu (pjs), juga menjabat sebagai KasatPol - PP Tanjung Jabung Timur ini mengatakan, SiLPA itu bukan berarti salah.
"Pada intinya, SiLPA itu bukan berarti salah, SiLPA itu malah bagus. Kalau sekiranya tidak bisa menyelesaikan ya lebih baik di SiLPA kan", ucapnya.
Dan dirinya pernah memberitahukan (kepala desa) apapbila kegiatan (proyek desa) tidak bisa di selesaikan biarkan saja SiLPA.
"Bahkan saya ngomong, kalau kegiatan tidak bisa selesai pada tanggalnya, biar saja cari aman aja", kata camat.
Terkait sanksi SiLPA yang dua kali berturut-turut, camat juga menjelaskan tetap ada sanksi, dan menunggu hasil audit dari pihak inspektorat.
"Kalau sanksi tetap ada, itu nanti biar pihak inspektorat yang Audit, kitakan ada APIP, jadi kita ikuti sesuai ketentuan", imbuhnya.
Dan Hendri (Camat) akui telah merekomendasikan Kepala Desa se - (Mendahara Ulu) bila tidak bisa melaksanakan (kegiatan proyek desa) jangan dipaksakan.
"Saya bahkan merekomendasikan semua kepala desa, kalau kamu tidak bisa melaksanakan jangan kamu paksakan, kito kerjo be dengan prosedur", tutup camat.
Kaperwil Provinsi Jambi: Nurdin
Editor: Redaktur INVESTIGASINEWS.CO
