Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK. Rabu 15/08/2020. Personel BBKSDA Riau, sampai hari ini, masih terus pantau dan susuri keberadaan beruang yang cukup meresahkan warga beberpa hari lalu di DESA Sengkemang Koto Gasib Siak.
Tri Witanto menjelaskan bahwa sulitnya pencarian beruang dikarenakan satwa ini sering berpindah tempat.
"Sulitnya pencarian beruang dikarnakan satwa ini membuat sarang hanya untuk sementara, dan bisa berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Jadi beruang tidak harus bersembunyi di sarang awal yang dibuat. Apabila keselamatannya terancam, ia akan berpindah membuat sarang di tempat lain", sebut Tri Witanto, Rabu 15/07/2020.
Sementara rencana untuk melakukan pembiusan beruang juga sudah dipersiapkan.
Seperti yang disampaikan ahli bius satwa, Danang Estu kepada INVESTIGASINEWS.CO perihal berapa dosis bius dan tentang sejauh mana efeknya terhadap satwa yang dilindungi tersebut.
"Bius yang digunakan ini tidak membahayakan satwa/beruang, karena kami pernah menggunakan saat melumpuhkan satwa liar di Sepahat Kecamatan Bukit Batu beberapa bulan yang lalu, dan zafir/nangoi istilah bahasa melayunya, dapat kami lumpuhkan. Alhamdulillah masih hidup setelah dilakukan perawatan intensif, dikarenakan salah satu bagian kakinya terluka terkena jerat warga", terang Danang Estu.
Jadi tidak benar apabila bius ini bisa mematikan, karena efek dari bius yang dipakai untuk melumpuhkan, bukan mematikan.
"Terkait kadaluarsanya, bius yang kami gunakan sampai dua tahun. Jadi tidak benar apabila ada mengatakan isu waktu kadaluarsanya pendek hanya satu minggu sampai satu bulan", sambungnya.
Panatauan wartawan INVESTIGASINEWS.CO yang turut di lokasi, tim BBKSDA riau bersama Kdaus Sengkemang dan beberapa warga setempat mengakhiri giat patrolinya tepat pukul 03.30 WIB dinihari, karena cuaca saat itu mulai gerimis sehingga tim BBKSDA terpaksa putar balik. Pencarian akan dilanjutkan esoknya.
Lima personel anggota BBKSDA Riau adalah: 1. Danang Estu B (medis) 2. Azwar H. Nasution (medis) 3.Tri Witanto (polisi kehutanan) 4. Wiwid Sudarmanto (staf) dan 5. Dona Perdana (staf).***red.th.
