INVESTIGASINEWS.CO
KANDIS. Beberapa warga Kecamatan Kandis belakangan ini keluhkan buruknya pelayanan akan air bersih PAM. Hal ini diutarakan oleh beberapa warga secara langsung pada awak media. "Air PAM di Kandis terkadang hidup sehari namun mati seminggu, mau hidup seminggu namun matinya juga hingga berminggu minggu lamanya. Debet air juga tidak lancar, terkadang berbau dan keruh", ungkap Hendra, warga Kelurahan Telaga Samsam, kepada INVESTIGASINEWS.CO Jumat 02/02/2018.
Senada dengan Hendra, Surya warga Kelurahan Simpang Belutu juga menuturkan hal sama. "Air PAM terkadang berbau dan sering mati berhari hari namun tagihan pembayaran tak pernah bisa telat. Menyikapi hal ini terpaksa saya putuskan buat mencabut meteran PAM", keluh Surya.
Sementara itu, Kaur PDAM Kandis, Jundra, kala dikonfirmasi oleh awak media tidak menampik akan hal tersebut.
"Kita menyadari akan keluhan warga dan hal ini dikarenakan minimnya persediaan peralatan. Kita hanya memiliki satu mesin, jadi kalau rusak atau terbakar, solusi kita hanya menunggu mekanik dari Pekanbaru untuk datang", singkat Jundra.
Menyikapi perihal minimnya persediaan alat di PDAM Kandis, Jundra selaku kaur, juga telah melayangkan permohonan kiranya mendapatkan perhatian dari pusat, namun hingga kini belum terealisasi.
"Laporan yang kita terima dari masyarakat selalu kita teruskan ke Pusat, namun dikarenakan minimnya anggaran itu sendiri hingga kini belum terealisasi", tambahnya.
Tersiar kabar bahwa Pemkab telah menggelontorkan anggaran hingga 1,3M untuk PAM sebagaimana program yang digalakkan oleh Bupati Siak untuk mengutamakan Air bersih, Kesehatan dan Pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Siak.
Kiranya hal yang terjadi pada PAM di Kecamatan Kandis dapat menarik perhatian Pemerintahan pusat sebagaimana untuk Kecamatan lain yang memiliki cadangan alat lain sebagai stok sehingga segala keluhan yang diakibatkan oleh kerusakan alat dapat diminimalisir.***pendy
KANDIS. Beberapa warga Kecamatan Kandis belakangan ini keluhkan buruknya pelayanan akan air bersih PAM. Hal ini diutarakan oleh beberapa warga secara langsung pada awak media. "Air PAM di Kandis terkadang hidup sehari namun mati seminggu, mau hidup seminggu namun matinya juga hingga berminggu minggu lamanya. Debet air juga tidak lancar, terkadang berbau dan keruh", ungkap Hendra, warga Kelurahan Telaga Samsam, kepada INVESTIGASINEWS.CO Jumat 02/02/2018.
Senada dengan Hendra, Surya warga Kelurahan Simpang Belutu juga menuturkan hal sama. "Air PAM terkadang berbau dan sering mati berhari hari namun tagihan pembayaran tak pernah bisa telat. Menyikapi hal ini terpaksa saya putuskan buat mencabut meteran PAM", keluh Surya.
Sementara itu, Kaur PDAM Kandis, Jundra, kala dikonfirmasi oleh awak media tidak menampik akan hal tersebut.
"Kita menyadari akan keluhan warga dan hal ini dikarenakan minimnya persediaan peralatan. Kita hanya memiliki satu mesin, jadi kalau rusak atau terbakar, solusi kita hanya menunggu mekanik dari Pekanbaru untuk datang", singkat Jundra.
Menyikapi perihal minimnya persediaan alat di PDAM Kandis, Jundra selaku kaur, juga telah melayangkan permohonan kiranya mendapatkan perhatian dari pusat, namun hingga kini belum terealisasi.
"Laporan yang kita terima dari masyarakat selalu kita teruskan ke Pusat, namun dikarenakan minimnya anggaran itu sendiri hingga kini belum terealisasi", tambahnya.
Tersiar kabar bahwa Pemkab telah menggelontorkan anggaran hingga 1,3M untuk PAM sebagaimana program yang digalakkan oleh Bupati Siak untuk mengutamakan Air bersih, Kesehatan dan Pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Siak.
Kiranya hal yang terjadi pada PAM di Kecamatan Kandis dapat menarik perhatian Pemerintahan pusat sebagaimana untuk Kecamatan lain yang memiliki cadangan alat lain sebagai stok sehingga segala keluhan yang diakibatkan oleh kerusakan alat dapat diminimalisir.***pendy